Thursday, October 18, 2012
Kampus
Kalian
yang menyandang gelar mahasiswa pada hari ini sesungguhnya adalah golongan yang
beruntung, beruntung karena uang orang tua kalian bisa mengongkosi sumbangan
gedung, sumbangan sukarela, dan bentuk sumbangan lainnya. Dan juga beruntung
karena kalian bisa lulus dari ujian nasional.
Wednesday, October 17, 2012
Surat Terbuka Untuk Reza A. Bhaktinagara
Sdr Reza,
Saya yakin, hari
ini adalah hari yang riuh bagi anda. Hari dimana anda berjibaku dengan panas, kemudian
digiring ke kantor polisi, setelah itu semua, anda masih harus mengahadapi
suara – suara yang berbeda atas apa yang hari ini anda lakukan. Tentu sangat
melelahkan bagi anda, tapi saya yakin anda senang melakukannya, seperti yang
anda tulis di account twitter anda :
Sunday, October 14, 2012
Mengaktifkan Politik Akal Sehat
Pesimisme
menghantui kondisi demokrasi kita hari – hari belakangan ini. Dan republik
telah dikelola oleh politik akal miring. Hal ini karena politik tidak
diselenggarakan di ruang publik, tetapi ditransaksikan secara personal. Tukar
tambah kekuasaan berlangsung bukan atas dasar kalkulasi ideologis, kita tak
lagi melihat sekat ideologis antar partai, seolah – olah kini hanya ada satu
partai dengan berbagai cabang : cabang Demokrat, cabang Golkar, cabang PKS, dan
lain sebagainya. Padahal sesungguhnya politik adalah transaksi ide, yang
kemudian diucapkan sebagai ideologi guna melatih kecerdasan publik.
Friday, October 12, 2012
Refleksi Gerakan Mahasiswa
Postera crescam laude, saya akan
bekerja untuk generasi mendatang
(Semboyan Universitas Melbourne)
Indonesia seharusnya berterima kasih
kepada para mahasiswa dimasa lalu. Pada saat kondisi dan situasi masyarakat
mengalami keresahan sosial (social unrest) yang memuncak,
golongan mahasiswa yang sebelumnya “disia-siakan”, turun ke jalan untuk menuntut
perubahan pada penguasa. Hal itu menciptakan premis mayor bahwa kemunculan
gerakan mahasiswa ditandai dengan peristiwa sejarah tertentu, yang merupakan
muara dari berbagai macam permasalahan. Kemunculan pemuda angkatan 1908, 1928,
1945, 1966, 1974, 1978, 1990 dan 1998 mengiringi kelahiran sebuah konstruk
peristiwa historis tertentu yang menentukan perjalanan sejarah Indonesia.
Friday, February 3, 2012
Tan Malaka
‘Saya harus angkat bicara, untuk
jutaan rakyat tertindas di Timur’ suara tegas itu lahir dari mulut Tan Malaka
di Moskwa saat konferensi Komunis Internasional (Komintern). Tan Malaka adalah
legenda hidup zaman pergerakan. Namanya terkenal di kalangan kaum nasionalis
Indonesia. Karya-karyanya, seperti Naar de Republiek Indonesia (1925) dan
Massa Actie (1926) menjadi bacaan di kalangan aktivis pergerakan tidak
terkecuali buat Sukarno. Perbincangan tentangnya diselang-selingi bumbu
beraroma mitos. Ia tokoh yang masyhur, pahlawan nasional yang sempat dilupakan
selama bertahun-tahun dan kini namanya mulai disebut dimana-mana.
Wednesday, January 18, 2012
Faisal
Faisal kini muncul, kata ini
seolah menjadi altenatif di tengah kesemrawutan. Ia maju sebagai calon gubernur
DKI Jakarta. Bagi Faisal, politik adalah sebuah tugas sedih , berusaha
menegakkan keadilan di dunia yang penuh dosa. Terjun ke politik bukanlah
keinginan, tapi merupakan sesuatu hal yang tak terhindarkan, dan ini berlaku
bagi seluruh intelektual publik - seseorang yang dengan tulisan dan ucapannya
berbicara ke orang ramai, menjelaskan apa yang sebaiknya dan yang tak sebaiknya
terjadi bagi kehidupan bersama.
Subscribe to:
Posts (Atom)